Tuesday, October 30, 2012

Ngobrol tentang Community of Practice (CoP) Part II : Memulai dan Merawat CoP



Kita sudah tahu pentingnya komunitas, bentuk komunitas yang seharusnya dikembangkan, perbedaan komunitas dengan task force serta bagaimana menghubungkan komunitas dengan kebutuhan bisnis, maka pertanyaan selanjutnya tentu saja bagaimana memulai komunitas tersebut.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, satu hal yang perlu saya luruskan. Tujuan akhir keseluruhan artikel ini bukanlah tentang bagaimana membuat komunitas. Tidak, memulai komunitas adalah hal yang sangat mudah. Cukup kumpulkan beberapa orang, buat pertemuan, pilih topik, tunjuk pembicara yang berkompeten, buat acara yang menarik, pilih nama yang kira-kira sesuai lalu buat sesuatu (catatan, video, newsletter) agar hasil kumpul komunitas bisa dilihat oleh orang lain, maka Anda telah sukses membuat suatu komunitas. Mudah kan ?

Do not mistaken my friend. Tantangan kita bukan membuat komunitas tetapi memastikan agar komunitas tetap berjalan, diskusi dan sharing memberikan hasil sekaligus menjaga suasana tetap informal dan fun. Yup, keeping them is the name of the game. Tidak perlu banyak data untuk mengatakan bahwa banyak komunitas yang tanggal pembentukannya sama dengan tanggal kematiannya. Tujuan kita bukanlah membentuk komunitas tetapi mempertahankannya hingga mencapai tingkat kedewasaan. NAVY Seal bahkan mengatakan suatu komunitas baru benar-benar terbentuk ketika umurnya sudah mencapai satu tahun.

Bayangkan, satu tahun dan kita baru bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Itulah mengapa hampir seluruh referensi tentang komunitas dan CoP tidak menggunakan kata “creating” atau “membuat” dalam panduannya tetapi “nurturing” dan “sustaining” atau “merawat” dan “menjaga” ketika mengacu pada komunitas dan CoP

Memang pada akhirnya keberhasilan komunitas sangat tergantung pada kondisi dan lingkungan anggota komunitas tersebut. Jika kebutuhan terhadap komunitas sudah ada pada masing-masing anggota, kesamaan minat sudah terbentuk serta tingkat pengetahuan sudah merata maka komunitas akan lebih cepat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Sebelum membahas bagaimana memulai CoP, saya ingin kita melihat lagi tujuan awal CoP. Seperti sudah kita bahas, CoP sangat lah berguna bagi organisasi dan seterusnya. Masalahnya, tidak seluruh anggota organisasi memiliki kesadaran yang sama sehingga mereka tidak begitu tertarik untuk melakukan sharing. Atau pada kasus lainnya, anggota ingin melakukan sharing tetapi tidak ada media yang tersedia. Kebutuhan ini yang kemudian memunculkan sebuah solusi menarik, sebuah bentuk komunitas sharing informal yang diawali dan didukung oleh top management. Inilah yang dikenal sebagai Sponsored CoP.

Tujuan Sponsored CoP menurut Wenger bukan pada membuat media atau forum yang formal dan penuh prosedur tetapi menguatkan posisi komunitas dalam bentuk yang paling cocok, yaitu sebagai entitas informal. Kata informal adalah kata kuncinya karena tujuan Sponsored CoP bukan membuat forum-forum meeting atau task force baru yang memaksa karyawan terlibat. Tujuannya lebih untuk menyediakan wadah yang memungkinkan sharing secara alami dan menyenangkan sekaligus tetap fokus pada pengetahuan penting bagi organisasi. Singkatnya, syarat utama sebuah Sponsored CoP dan komunitas, adalah informal, fun dan value based.

Ciri komunitas dikatakan informal sangat mudah, yaitu ketika identitas keseharian seperti jabatan, umur, divisi dan sebagainya dilepaskan. Semua setara, hanya tingkat pengetahuan yang membedakan statusnya. Informal menjadi hal penting khususnya bagi manajemen. Terkadang kita merasa dengan kekuatan yang kita miliki, komunitas akan berjalan dengan lebih tertib, lancar dan sukses. Sayangnya ini salah. Kami beberapa kali bahkan menyarankan agar atasan tidak ikut di sesi CoP karena ketika mereka hadir, anggota komunitas justru takut untuk berbicara. Maka demi kelangsungan komunitas, untuk sementara atasan tersebut kami larang untuk datang.

Bagaimana kriteria fun (menyenangkan)? Apakah ada tawa ? Atau banyak bercanda ? Jika itu jawabannya, kami pasti sudah sejak lama bawa badut ke komunitas (Ok, that’s kidding, do not take it seriously). Sebuah komunitas dikatakan fun ketika anggotanya merasa aman dan nyaman mengeluarkan ide dan pendapatnya. Tidak ada yang ide dan pendapat yang salah.  Semua benar, hanya penempatannya yang perlu dilihat. Ini yang disebut sebagai fertile ground for innovation. Di CoP lah akan muncul ide-ide segar tentang bagaimana seharusnya target dan pekerjaan diselesaikan dengan lebih efektif.

Syarat dasar Sponsored CoP ialah value based artinya apapun yang didiskusikan dalam komunitas tersebut, haruslah sesuai dengan kebutuhan organisasi. Value based tidak hanya penting bagi organisasi agar komunitas tidak mensia-siakan sumberdaya perusahaan, tetapi juga penting bagi anggota itu sendiri. Walaupun CoP sifatnya informal dan fun, tetapi jika tidak ada value (nilai tambah) yang didapatkan, maka pada akhirnya anggotanya akan pergi. “Buat apa saya datang ? Toh itu hanya kumpul dan ngobrol biasa. Lebih baik saya kerja atau pulang kerumah”.

Kalimat tersebut, mau atau tidak mau memaksa kita untuk selalu menempatkan value based sebagai prioritas utama dalam CoP. Ibaratnya, value based adalah angka 1 sedangkan informal dan fun adalah angka 0. Semakin banyak angka 0 maka nilainya semakin besar. 1 menjadi 10 lalu menjadi 100 dan seterusnya. Tetapi jika angka 1 tidak ada, sebanyak apapun angka 0, nilainya akan tetap 0. Inilah tantangan sebenarnya dari Sponsored CoP, yaitu bagaimana kita mempertahankan angka 1 (value based) dengan tetap meningkatkan nilainya melalui angka 0 (informal dan fun).

Berdasarkan pengalaman, kunci sukses atau tidaknya sebuah CoP sangat tergantung bagaimana persiapan sebelum melaksanakan sesi pertamanya. Sesi awal CoP sama seperti proses kelahiran bayi. Sebelum proses kelahiran, anggota inti (core member) harus mempersiapkan segala sesuatunya sehingga ketika “bayi” tersebut lahir, dia dapat bertahan hidup.

Victory loves preparation. Begitupun CoP. Begitu pentingnya sesi awal CoP, tim kami memerlukan sesi workshop tersendiri untuk memastikan sesi awal berjalan. Begitupun ketika sesi awal dilaksanakan bahkan hingga ke 3 sesi awal, sebisa mungkin kami memantau proses berjalannya CoP. “Bayi” yang baru lahir tentu saja tidak bisa langsung berdiri dan merawat dirinya sendiri, bukan?  

Kembali ke persiapan sebelum sesi pertama CoP, secara singkat ada 3 tahapan yang perlu dilakukan, yaitu (1) PersiapanPerencanaan Inti (Conduct CorePlanning); (2) Mempersiapkan Sesi Awal (Prepare Initial Workshop); serta (3) Melaksanakan Sesi Awal (Launch Initial Workshop). Pembahasan masing-masing tahapan tersebut akan disajikan dalam beberapa artikel terpisah. Di artikel pertama, saya akan lebih banyak membahas Conduct Core Planning, tahapan penting untuk menetukan identitas komunitas. Artikel selanjutnya akan banyak berbicara tentang The Man Behind The Curtain, individu-individu yang menentukan kesuksesan CoP. Terakhir, saya akan membahas tentang bagaimana melaksanakan sesi awal dan lebih penting, bagaimana mempertahankan kelangsungan CoP hingga mencapai tingkat kedewasaannya. 

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...