Banyak organisasi yang akan menerapkan KM, seringkali bingung seperti
apa strategi yang tepat untuk digunakan. Saya juga sebagai konsultan kadang
sulit menjelaskan dalam bentuk yang mudah seperti apa KM yang cocok bagi sebuah
organisasi. Yang saya lakukan biasanya ketika pertama kali mengerjakan implementasi
KM di suatu organisasi adalah melakukan assessment
atau penilaian awal kesiapan organisasi tersebut terhadap KM. Berdasarkan hasil
assessment tersebut, saya dan tim
bisa mengerti akan dibawa kemana bentuk KM di organisasi tersebut serta
strategi pencapaiannya.
Beberapa waktu yang lalu saya menemukan salah satu artikel menarik
tentang KM Strategy yang dihubungkan dengan Knowledge Retention (credits and
thanks to Nick Milton). Semoga guide dan matriks ini dapat membantu untuk
mengetahui strategi KM yang paling cocok bagi organisasi.
Secara singkat, kondisi organisasi dilihat dari waktu yang tersedia vs. waktu
yang dibutuhkan untuk transfer pengetahuan. Strategi implementasi KM
kemudian disesuaikan dengan keadaan awal organisasi.
Lebih jelasnya, berikut kondisi tersebut digambarkan dalam bentuk
matriks:
Plenty of time available, short time needed to transfer
knowledge (Waktu banyak
tersedia, membutuhkan sedikit waktu untuk transfer pengetahuan)
Kuadran ini adalah keadaan yang paling ideal.
Tetapi jangan terlena. Banyak organisasi yang dalam kuadran ini tetapi belum
memiliki kesadaran untuk memulai KM. Ketika kesadaran atau kebutuhan KM mulai
muncul, organisasi ternyata sudah berpindah ke kuadran lainnya yang akhirnya
mensia-siakan potensi awal.
Bagi organisasi dalam kuadran ini, sebaiknya
mengiplementasikan KM secara menyeluruh sehingga pengetahuan dapat disebarkan
dalam organisasi serta diubah dalam bentuk dokumen atau guidance. Anda juga dapat mengurangi kemungkinan pengetahuan
tersimpan hanya dalam kepala karyawan untuk kemudian hilang ditelan waktu (resign, rotasi jabatan, pensiun, dsb)
Plenty of time available, lots of time needed to transfer
knowledge (Waktu banyak
tersedia, butuh banyak waktu untuk transfer pengetahuan)
Waktu yang banyak menjadi sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan transfer knowledge. Keadaan ini walaupun tidak sebaik kuadran
sebelumnya, tetap merupakan keadaan yang ideal bagi KM. Dengan banyaknya waktu
yang tersedia, perhatian (attention)
yang merupakan syarat dasar bagi seluruh inisiatif dapat didapatkan dengan
cukup mudah. Walau pada banyak kasus, banyaknya waktu dibutuhkan untuk transfer
knowledge, juga dapat berarti lingkungan organisasi terlalu formal dan
birokratis.
Bagi kuadran ini, strategi KM yang disarankan ialah memperbanyak media
dan saluran untuk transfer pengetahuan. Pendekatan yang digunakan dapat mengacu
pada maksimalisasi proses transfer pengetahuan melalui Knowledge Use, Knowledge Sharing, Knowledge Capture dan Knowledge Combination. Penggunaan media
yang membantu proses transfer seperti KM
Portal atau Online Community juga
bisa menjadi pilihan
Short time available, short time needed to transfer
knowledge (Waktu
sedikit tersedia, butuh sedikit waktu untuk transfer pengetahuan)
Keadaan ini tidak terlalu buruk, asalkan Anda
memulai inisiatif KM sekarang. Jangan
menunggu hingga waktu untuk transfer knowledge menjadi bertambah karena bisnis
semakin kompleks. Sisi positifnya, waktu yang sedikit seringkali sebagai dampak
dari bisnis yang berjalan dengan baik. Waktu yang sedikit akan menjadi masalah
ketika inisiatif KM baru diperkenalkan. Karyawan akan memilih dan menilai
apakah KM cukup pantas mendapatkan perhatian yang cukup dalam pekerjaannya.
Untuk itu, ketika pertama kali memulai
inisiatif KM, pastikan karyawan mengetahui dengan jelas manfaat KM bagi
pekerjaannya. KM bukanlah sebuah inisiatif yang menambahkan pekerjaan tetapi
justru membantu karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif melalui
pengurangan reinventing the wheel dan
knowledge lost.
Waktu yang sedikit juga membuat Anda harus
berfokus pada aktivitas KM yang benar-benar memberikan dampak langsung kepada
kebutuhan karyawan. Prioritaskan pada metode dan tools KM yang sudah teruji serta bekerja paling baik. Pilihan
strategi lainnya ialah dengan mengimplementasikan KM dalam bentuk pilot project. Ketika best practice dan lesson learnt sudah didapat, Anda dapat memperluas ruang lingkup
implementasi ke bagian organisasi lainnya.
Short time available, lots of time needed to
transfer knowledge
(Waktu sedikit tersedia, butuh banyak waktu untuk transfer pengetahuan)
Well,
not much to say. This is an emergency situation. Anda dalam skenario
terburuk. Waktu yang sedikit berarti mengurangi fokus, sedangkan waktu yang
dibutuhkan untuk transfer pengetahuan membuat KM menjadi semakin tidak menarik.
Pada kuadran ini Anda berjuang agar pengetahuan penting organisasi tidak
hilang.
Fokus strategi yang dapat dilakukan pada
kuadran ini ialah pada Knowledge Capture
melalui interview dan debrief. Bahkan pengetahuan yang harus di capture juga harus diprioritaskan
tergantung kepada urgensi (Urgency),
tingkat kepentingan (Importance),
serta dampak bagi bisnis (Impact). Knowledge Transfer dan Knowledge Combination harus menunggu. Anda
tidak mungkin melakukan sharing atau
menciptakan inovasi ketika pengetahuan yang sudah ada masih tersimpan dalam
kepala karyawan atau karyawan tersebut akan meninggalkan jabatannya.
Final note, kapanpun Anda akan memulai inisiatif KM,
usahakan agar organisasi tidak dalam kondisi di kuardan atas – kiri (Short time
available, lots of time needed to transfer knowledge)
Any comments?
0 comments:
Post a Comment