In theory, there is no difference
in theory and practice, but in practice there is a great deal of difference
- Al Roth
- Al Roth
Dunia praktisi selalu membuat saya tertarik. Besar di
lingkungan yang selalu berkutat dengan framework,
konsep, model dan high level decision
membawa cara berpikir saya selalu terstruktur dan strategis. Tetapi, pengalaman
dan waktu terus membuktikan bahwa teori dan praktek adalah dua hal yang
berbeda. Ketika pertama kali kuliah, saya sangat tertarik pada sistem, konsep,
model dan tentu saja teori. Sampai saat ini pun ketertarikan itu tetap ada. Tetapi
ketika memasuki dunia professional, keluguan itu mendapat cobaan pertamanya. World is not as we predicted. Banyak
sekali asumsi dan hipotesis yang saya buat dan perkirakan tidak bisa
dijalankan. FYI, pekerjaan pertama saya adalah tenaga ahli di salah satu
konsultan pemerintah. Ketika itu, saya bertanggung jawab menyusun proposal,
sistem, metode, dan perhitungan harga untuk project
yang sedang berjalan.
Ketika menyusun proposal, rasanya saya sudah membuat
dengan kaidah dan pendekatan praktis yang benar serta dapat diimplementasikan.
Gambar, prosedur dan chart dibuat
sesimpel dan dapat dimengerti oleh semua kalangan. Aspek-aspek lapangan sudah
di perhitungkan secara logis dan digunakan sebagai faktor koreksi. Tetapi pada
kenyataannya, semua proposal itu tidak berguna di lapangan. Bahkan saat itu
salah satu senior berkata “Iqbal, kamu tidak bisa memakai proposal yang dibuat
untuk digunakan di lapangan. Seharusnya kamu buat dua jenis proposal, satu
untuk tender dan satu lagi untuk diajukan ke internal dan pelaksanaan project”. Saya bingung, lalu buat apa
proposal yang diajukan di tender jika itu tidak bisa digunakan ? Kenapa harus
capek-capek membaca dan membuat konsep metodologi jika itu hanya berakhir di
gudang sebagai dokumen ?
Pertanyaan itu terus mengganggu dan pada beberapa
tahapan, membuat saya percaya bahwa tidak ada gunanya fokus di konsep dan high level decision. Saya pun sempat “terjebak”
dalam rutinitas dan meninggalkan cara berpikir konseptual dan strategis. Bahkan
saya beberapa tahun menghabiskan waktu sebagai marketing di beberapa perusahaan. Akan tetapi, kepercayaan itu
kembali datang ketika saya bekerja di KMPlus sebagai konsultan. Principal Consultant, Alvin Soleh dan Tim
kami menunjukkan bahwa sebenarnya teori dan praktek sangat berhubungan.
Kenyataan mengapa teori dan praktek menjadi berbeda di lapangan ialah karena
kurangnya pemahaman terhadap masalah, prioritas yang salah penempatan, fokus
yang melebar serta kurangnya perhatian terhadap hal-hal kecil.
Hal-hal kecil inilah yang kemudian menarik bagi saya. Human behavior dan cara berpikir
individu sangat berpengaruh dalam bisnis, ataupun aktivitas. Kita tidak bisa
memaksakan cara berpikir atau pendapat pada orang lain. Yang bisa dilakukan
adalah menciptakan kesadaran akan pentingnya ide atau permasalahan yang dimiliki.
Setelah kesadaran itu muncul, barulah kita berharap mereka menghadapi “rasa
lapar” akan ide dan permasalahan tersebut. Pada tahap ini, barulah semua
konsep, model, framework atau
prosedur yang kita siapkan dapat dimanfaatkan oleh orang yang dituju. Tanpa “rasa
lapar” itu, sebaik apapun, sesempurna apapun model yang dibuat, hanya akan
berakhir menjadi nice to have documents.
Sayangnya, pemahaman terhadap pola pikir ini, walaupun
sudah banyak yang setuju, tidak banyak yang benar-benar melaksanakannya. Common knowledge its not the same as common
practice. Pemahaman umum tidak serta merta semua orang melakukannya. Olahraga
adalah contohnya. Semua orang tahu bahwa olahraga dapat mensehatkan tubuh. Siapa
yang tidak tahu itu ? Bahkan dokter pun jika diizinkan memberi resep “olahraga
3 kali seminggu” sebagai obat, pastilah resep itu yang diberikannya. Jelas
bahwa olahraga sebagai obat sehat paling manjur adalah pengetahuan umum, tapi apakah
semua orang melakukannya ? Anda sendiri yang bisa menjawab.
Kejadian yang serupa juga saya temui dalam kehidupan
professional. Sebagai konsultan, kami beberapa kali bertemu dengan klien yang
masih tersandera dengan pemikiran model dan teori. Mereka lebih senang dengan
bentuk dokumen yang rapi, aktivitas yang mengacu pada konsep, model yang
diambil dari akademisi atau sekedar proses administrasi yang lengkap. Tentu
pola pikir tersebut tidak salah, tetapi pertanyaannya apakah administrasi yang
lengkap, prosedur yang terstruktur, sistem yang rapi akan serta merta menyelesaikan
masalah ? Lebih dalam lagi, apakah sistem dan prosedur itu akan digunakan oleh
individu-individu di organisasi ?
Blog ini (dan juga buku yang sedang saya susun)
berawal dari pola pikir tersebut. Bahwa teori sebenarnya tidak salah tetapi terlalu
mempermudah dan menstandarkan teori juga dapat mengarah pada pemahaman yang
salah tentang bagaimana praktek dilapangan dilakukan. Karena bagaimanapun juga,
teori adalah hasil dari pengalaman dan praktek yang kemudian dibuat sestandar
mungkin agar bisa ditiru oleh pihak lainnya. Pola pikir itu juga yang
selalu kami gunakan ketika memberikan solusi. Semua selalu bermula dari kebutuhan dan kondisi klien. Aktivitas dan
solusi yang diberikan haruslah bersifat unique dan dapat diimplementasikan
dalam lingkungan organisasi klien. Dan paling penting ialah perhatian terhadap
hal-hal detail yang tanpa kita sadari, merupakan kunci keberhasilan dari sebuah
ide, inisiatif, teori atau model.
Seperti yang bisa anda baca, blog ini lebih banyak
berfokus untuk memberikan pemahaman dan jawaban atas alasan, mengapa KM tidak
berjalan dengan baik di perusahaan. Apa sebenarnya fokus utama dan tujuan KM,
bagaimana KM bisa membantu organisasi, praktek seperti apa yang dilakukan di
organisasi lainnya, bagaimana menciptakan kebutuhan dan bukan sistem yang
memaksa organisasi menggunakan KM. Tentu saja, pada akhirnya, semua artikel di
blog ini diarahkan untuk memberikan framework
yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun inisiatif KM yang sesuai
dengan organisasi anda.
Saat ini saya sedang menyusun buku tentang KM yang
materi dasarnya sebagian besar diambil dari blog ini. Buku tersebut akan
menyusun bagian-bagian artikel di blog yang terkadang terpisah dan tidak
terstruktur. Rencananya, buku akan siap di terbitkan tahun 2013 yang sebentar
lagi datang.
Tetapi sebelum itu, marilah kita berdiskusi dan
sharing lebih banyak tentang pengalaman dan aplikasi KM di blog ini. Enjoy :)
0 comments:
Post a Comment